MAKALAH
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN (SIM) DALAM ORGANISASI
DAFTAR ISI
Halaman juduli
Kata
pengantarii
Daftar isiiii
BAB I
PENDAHULUAN3
1.1 Latar
Belakang3
1.2 Tujuan
Penulisan4
BAB II PEMBAHASAN5
2.1.Pengertian
Sistem Informasi dan Organisasi 5
2.2.Organisasi dan Sistem Informasi5
2.3.Karakteristik Umum Organisasi6
2.4.Hubungan Antara Sistem Informasi Dengan Organisasi7
2.5.Sistem
Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam Organisasi, diantaranya
sebagai berikut.
10
2.6.Peranan Penting Sistem Informasi
Dalam Organisasi11
BAB III PENUTUP13
3.1.Kesimpulan13
3.2.Saran
13
Daftar Pustaka14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah
bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat
konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta
pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan
lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem
Informasi dan Pengambil Keputusan.
Supaya informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat
dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan
rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu
sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari
berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan
manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi
organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational
behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
Sistem informasi dan organisasi
mempengaruhi satu sama lain. sistem informasi harus selaras dengan organisasi untuk
memberikan informasi yang penting dalam organisasi. pada saat yang sama,
organisasi harus menyadari dan terbuka terhadap pengaruh informat.Pada sistem dalam rangka untuk
mendapatkan keuntungan dari teknologi baru.
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam
sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan
bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
1.2.Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah adalah untuk mengetahui Peranan Sistem Informasi Manajemen
Dalam Organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Sistem
Informasi dan Organisasi
Ruang
lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”,
“informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah
departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi,
persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak
eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan
membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi
adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.
Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing
SIM
merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu
kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat
organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan
pengendalian (Stoner, 1996).
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari
berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan
manajemen.
2.2.Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem
informasi dan organisasi saling mempengaruhi. Sistem informasi harus
disesuaikan dengan organisasiuntuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
para pengambil keputusan dalam
organisasi tersebut. Pada saat yang sama, organisasi harus peduli dan terbuka terhadap pengaruh sistem
informasi dalam rangka mendapatkan manfaat
dari teknologi baru. Interaksi yang kompleks diantara organisasi dan teknologi informasi digambarkan pada
Organisasi Teknologi Informasi
Faktor
Mediasi
v Lingkungan
v Budaya
v Struktur
v Prosedur Standar
v Proses Bisnis
v Politik
v Pengelolaan Kebijakan
v Kesempatan
2.3.Karakteristik Umum Organisasi
Dari berbagai macam organisasi,
mereka semua memiliki karakteristik umum seperti tercantum pada Tabel 3.1
Tabel
3.1 Karakteristik Umum Organisasi
·
Pembagian jenis pekerjaan secara jelas dan terspesialisasi
·
Organisasi tersusun atashirarki kewenangan
·
Kewenangan dibatasi oleh seperangkat aturan dan prosedur
·
Aturan menciptakan sistem yang universal dan tidak memihak
·
Penilaian karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan
profesionalisme, bukan karena hubungan
pribadi
·
Organisasi menganut
prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan masukan yang terbatas
2.4. Hubungan
Antara Sistem Informasi Dengan Organisasi
Hubungan antara sistem informasi dengan
organisasi. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui tentang bagaimana organisasi
mempengaruhi teknologi dan sistem. Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem
informasi melalui keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan.
Manajer membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan
teknologi informasi. Manajer juga akan memutuskan siapa yang akan membuat dan
mengoperasikan sistem, dan pada akhirnya memberikan pertimbangan rasional dalam
pembuatan sistem. Pada bagian berikut ini akan dijelaskan
v
Keputusan-Keputusan Tentang
Peran Sistem Informasi
Organisasi mempunyai dampak langsung terhadap teknologi
informasi melalui keputusannya tentang bagaimana teknologi akan digunakan dan
peran apa yang akan dimainkan dalam organisasi. Dukungan terhadap perubahan
peran telah merubah secara teknikal serta sistem konfigurasi organisasi yang
secara nyata telah memberikan computing power dan data, sehingga menjadi
lebih dekat dengan pemakai akhir.
Dalam
tahun 1990-an, rancangan jaringan organisasi secara penuh dikembangkan. Dalam
rancangan baru ini, central mainframe computer menyimpan dan
mengkoordinasi informasi dan mengalirkannya ke desktop-desktop dan bahkan ke
ratusan jaringan lokal yang lebih kecil. Sistem operasinya menyerupai sistem
telepon. Sistem informasi telah menjadi bagian integral, on-line,
daninteractive tools yang secara mendalam berfungsi dalam operasi
dari menit ke menit serta pengambilan keputusan organisasi. Dengan demikian
organisasi menjadi sangat tergantung pada sistem dan tidak akan mampu bertahan
ketika sistem ini runtuh.
v Keputusan Tentang Yang Menyediakan Pelayanan
Teknologi lnformasi.
Cara
kedua dimana organisasi mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui
keputusan tentang siapa yang akan mendesain, membangun, dan mengoperasikan
teknologi di dalam organisasi. Teknologi komputer mirip dengan teknologi yang
lain, termasuk didalamnya teknologi otomotif. Disamping mobil, masyarakat
membutuhkan jalan bebas hambatan, bengkel, pompa bensin, insinyur mesin,
polisi, dan produsen spare-part. Automobile adalah sebuah paket
pelayanan, organisasi dan manusia/orang. Demikian pula sistem informasi
mensyaratkan sub-unit organisasi khusus, spesialis informasi, serta kelompok
pendukung yang lain. Manajer membuat keputusan penting tentang paket komputer: keputusan tentang apa yang
dilakukan oleh teknologi informasi.
Paket-paket itu terdiri dari tiga entitas. Pertama,
fungsi atau unit organisasi formal yang biasa disebut departemen sistem
informasi. Kedua, ahli-ahli atau spesialis sistem informasi seperti
programer, sistem analis, project leader, manajer sistem informasi.
Demikian pula spesialis eksternal seperti supplier hardware dan
manufaktur, perusahaan software, dan konsultan yang berpartisipasi
pada operasi harian dan perencanaan sistem informasi jangka panjang. Ketiga,
paket sistem informasi adalah teknologinya itu sendiri, baik software maupun hardware.
v Keputusan Tentang Membangun Sistem Informasi
Untuk membangun sistem informasi, manajer
mempunyai beberapa alasan rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan
yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah untuk mencapai
alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang lebih baik, atau menyediakan
tempat kerja yang lebih baik. Dampak komputer terhadap organisasi tergantung
dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan.
Gambar di bawah menggambarkan model dan
proses pengembangan sistem yang memasukan beberapa faktor lebih dari sekedar
pertimbangan ekonomi. Model ini menjelaskan tentang mengapa organisasi
mengadopsi sistem dalam dua kelompok faktor-faktor lingkungan eksternal dan
faktor-faktor internal organisasi.
Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah
faktor eksternal organisasi yang mempengaruhi adopsi dan desain sistem,
Beberapa faktor lingkungan eksternal adalah peningkatan biaya tenaga kerja atau
sumber daya yang lain, persaingan dan perusahaan lain, dan perubahan regulasi
pemerintah (Undang-undang). Secara umum faktor-faktor lingkungan eksternal ini
dapat dianggap sebagai batasan-batasan lingkungan. Namun pada saat yang sama,
lingkungan juga menyediakan beberapa kesempatan kepada organisasi, seperti teknologi
baru, sumber modal baru, pengembangan proses produksi baru, memaksa kompetitor
untuk keluar, program-program baru pemerintah yang dapat meningkatkan
permintaan produk-produk tertentu.
Faktor institusional adalah faktor internal
organisasi yang mempengaruhi proses adopsi dan desain sistem informasi. Faktor
ini mencakup tata nilai (value), norma, dan hal-hal penting yang dapat
membentuk strategi penting dalam organisasi. Sebagai contoh adalah manajemen
puncak dapat memutuskan bahwa perusahaan perlu menerapkan sistem kontrol yang
lebih ketat terhadap proses persediaan, dan oleh sebab itu memutuskan untuk
membangun sistem informasi persediaan (inventory information systems).
Sistem itu kemudian diadopsi, dikembangkan, dan dioperasikan hanya untuk
keperluan internal dan alasan-alasan kelembagaan
2.5.Sistem Informasi secara
umum mempunyai beberapa peranan dalam Organisasi, diantaranya sebagai berikut.
a)
Minimize
risk
Setiap Organisasi memiliki risiko,
terutama berkaitan dengan factor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal
dari ketidak pastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang
berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah
tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti
forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran
teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko
bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam
mengelola risiko yang dihadapi.
b) Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai
katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya – biaya operasional
perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
c)
Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi
informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan
akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi
lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut
bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
d)
Create new
realities
Perkembangan teknologi informasi
terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement,
e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara
pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi. Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah
organisasi, yaitu:
Ø Mendukung
kegiatan-kegiatan usaha/operasional
Ø Mendukung
pengambilan keputusan manajemen dan
Ø Mendukung
persaingan keuntungan strategis.
Gambar : Sistem Informasi Manajemen Organisasi
2.6.Peranan Sim Dalam
Kegiatan Manajemen Organisasi
Ø Aplikasi SIM
dikembangkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi setiap unit pada
semua tingkatan kegiatan manajemen.
Ø Informasi yang
dibutuhkan tergantung pada jenis pembuatan keputusan yang mempunyai perbedaan
tingkatan kegiatan manajemen.
Ø Pada kegiatan
manajemen, dimana manajer akan melakukan 3 macam proses dalam memanfaatkan
sumberdaya ( manusia, material, modal dan informasi ) yaitu planning,
controling, pengambilan keputusan.
Maka SIM dalam
kegiatan manajemen yang baik tentu juga harus mampu memberikan dukungan pada :
ü
Proses Perencanaan
ü
Proses Pengendalian dan
ü
Proses Pengambilan Keputusan
Dukungan Sim Pada Proses
Perencanaan Adalah
v Rencana
merupakan suatu arah tindakan yang ditetapkan lebih dulu, merupakan
penggabungan tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan yang perlu dilaksanakan
untuk mencapai tujuan
v Suatu
organisasi pada tiap tingkatan mempunyai rencana yang berbeda, SIM yang
dikembangkan mampu mendukung setiap kebutuhan itu
v Sistem
Informasi Manajemen yang dikembangkan harus mampu mendukung setiap kebutuhan
tersebut. Proses perencanaan akan memerlukan suatu model perencanaan, data,
masukan, dan manipulasi model untuk menghasilkan keluaran berupa suatu rencana.
Dukungan SIM
pada Proses Perencanaan
Kebutuhan
|
Dukungan
Sistem Informasi
|
Model
Perencanaan
|
Dukungan
analitik dalam pengembangan struktur dan persamaan model
Data historis
untuk analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan
Suatu
penggerak model perencanaan untuk dijalankan pada suatu komputer
|
Data masukan
|
Data historis
ditambah analisis dan manipulasi data untuk membangkitkan data masukan yang
berdasarkan data historis
|
Manipulasi
model
|
Penggunaan
komputer untuk menjalankan suatu model
Manipulasi
data lainnya berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi
|
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen merupakan
metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada
manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi
dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian.
Peranan system informasi dalam
organisasi adalah Mendukung proses organisasi dan operasional, Mendukung
pengambilan keputusan dan Mendukung strategi untuk keunggulan
kompetitif.
SARAN
Dengan
melihat fenomena yang terjadi SIM lebih banyak diterapakan oleh Organisasi
perusahan saja yang lebih dominan,sehingga diharapkan system informasi
manajemen dapat dipakai oleh semua oragnisasi baik yang berbadan hokum maupun
yang tidak berbadan hokum.
DAFTAR PUSTAKA
Aji Supriyanto, “Pengantar Teknologi Informasi”, Penerbit Salemba-Jakarta, 2005
Rudi Hidayat, dkk, “Teknologi Informasi dan Komunikasi”,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar