Rabu, 14 Januari 2015

MAKALAH SISTEM INFORMASI MENEJEMEN (SIM) DALAM OGGANISASI



MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DALAM ORGANISASI
DAFTAR ISI
Halaman juduli
Kata pengantarii
Daftar isiiii
BAB I PENDAHULUAN3
1.1  Latar Belakang3
1.2  Tujuan Penulisan4
BAB II PEMBAHASAN5
2.1.Pengertian Sistem Informasi dan Organisasi 5
2.2.Organisasi dan Sistem Informasi5
2.3.Karakteristik Umum Organisasi6
2.4.Hubungan Antara Sistem Informasi Dengan Organisasi7
2.5.Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam Organisasi, diantaranya sebagai berikut. 10
2.6.Peranan Penting Sistem Informasi Dalam Organisasi11
BAB III PENUTUP13
3.1.Kesimpulan13
3.2.Saran 13
Daftar Pustaka14





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan.
 Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
Sistem informasi dan organisasi mempengaruhi satu sama lain. sistem informasi harus selaras dengan organisasi untuk memberikan informasi yang penting dalam organisasi. pada saat yang sama, organisasi harus menyadari dan terbuka terhadap pengaruh informat.Pada sistem dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi baru.
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi. 

1.2.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi.























BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Sistem Informasi dan Organisasi
Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing
SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996).
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
2.2.Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi. Sistem informasi harus disesuaikan dengan organisasiuntuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para  pengambil keputusan dalam organisasi tersebut. Pada saat yang sama, organisasi harus  peduli dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi dalam rangka mendapatkan  manfaat dari teknologi baru. Interaksi yang kompleks diantara organisasi dan teknologi  informasi digambarkan pada



Organisasi                               Teknologi Informasi
Faktor Mediasi
v  Lingkungan
v  Budaya
v  Struktur
v  Prosedur Standar
v  Proses Bisnis
v  Politik
v  Pengelolaan Kebijakan
v  Kesempatan

                             
2.3.Karakteristik Umum Organisasi
Dari berbagai macam organisasi, mereka semua memiliki karakteristik umum seperti  tercantum pada Tabel 3.1





Tabel 3.1 Karakteristik Umum Organisasi
·         Pembagian jenis pekerjaan secara jelas dan terspesialisasi
·         Organisasi tersusun atashirarki kewenangan
·         Kewenangan dibatasi oleh seperangkat aturan dan prosedur
·         Aturan menciptakan sistem yang universal dan tidak memihak
·         Penilaian karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme, bukan karena   hubungan pribadi
·          Organisasi menganut prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan masukan yang terbatas

2.4. Hubungan Antara Sistem Informasi Dengan Organisasi
Hubungan antara sistem informasi dengan organisasi. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui tentang bagaimana organisasi mempengaruhi teknologi dan sistem. Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan teknologi informasi. Manajer juga akan memutuskan siapa yang akan membuat dan mengoperasikan sistem, dan pada akhirnya memberikan pertimbangan rasional dalam pembuatan sistem. Pada bagian berikut ini akan dijelaskan
v  Keputusan-Keputusan Tentang Peran Sistem Informasi
Organisasi mempunyai dampak langsung terhadap teknologi informasi melalui keputusannya tentang bagaimana teknologi akan digunakan dan peran apa yang akan dimainkan dalam organisasi. Dukungan terhadap perubahan peran telah merubah secara teknikal serta sistem konfigurasi organisasi yang secara nyata telah memberikan computing power dan data, sehingga menjadi lebih dekat dengan pemakai akhir.
 Dalam tahun 1990-an, rancangan jaringan organisasi secara penuh dikembangkan. Dalam rancangan baru ini, central mainframe computer menyimpan dan mengkoordinasi informasi dan mengalirkannya ke desktop-desktop dan bahkan ke ratusan jaringan lokal yang lebih kecil. Sistem operasinya menyerupai sistem telepon. Sistem informasi telah menjadi bagian integral, on-line, daninteractive tools yang secara mendalam berfungsi dalam operasi dari menit ke menit serta pengambilan keputusan organisasi. Dengan demikian organisasi menjadi sangat tergantung pada sistem dan tidak akan mampu bertahan ketika sistem ini runtuh.
v   Keputusan Tentang Yang Menyediakan Pelayanan Teknologi lnformasi.
 Cara kedua dimana organisasi mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui keputusan tentang siapa yang akan mendesain, membangun, dan mengoperasikan teknologi di dalam organisasi. Teknologi komputer mirip dengan teknologi yang lain, termasuk didalamnya teknologi otomotif. Disamping mobil, masyarakat membutuhkan jalan bebas hambatan, bengkel, pompa bensin, insinyur mesin, polisi, dan produsen spare-part. Automobile adalah sebuah paket pelayanan, organisasi dan manusia/orang. Demikian pula sistem informasi mensyaratkan sub-unit organisasi khusus, spesialis informasi, serta kelompok pendukung yang lain. Manajer membuat keputusan penting tentang paket komputer: keputusan tentang apa yang dilakukan oleh teknologi informasi.
 Paket-paket itu terdiri dari tiga entitas. Pertama, fungsi atau unit organisasi formal yang biasa disebut departemen sistem informasi. Kedua, ahli-ahli atau spesialis sistem informasi seperti programer, sistem analis, project leader, manajer sistem informasi. Demikian pula spesialis eksternal seperti supplier hardware dan manufaktur, perusahaan software, dan konsultan yang berpartisipasi pada operasi harian dan perencanaan sistem informasi jangka panjang. Ketiga, paket sistem informasi adalah teknologinya itu sendiri, baik software maupun hardware.
v   Keputusan Tentang Membangun Sistem Informasi
Untuk membangun sistem informasi, manajer mempunyai beberapa alasan rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang lebih baik, atau menyediakan tempat kerja yang lebih baik. Dampak komputer terhadap organisasi tergantung dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan.
Gambar di bawah menggambarkan model dan proses pengembangan sistem yang memasukan beberapa faktor lebih dari sekedar pertimbangan ekonomi. Model ini menjelaskan tentang mengapa organisasi mengadopsi sistem dalam dua kelompok faktor-faktor lingkungan eksternal dan faktor-faktor internal organisasi.
Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah faktor eksternal organisasi yang mempengaruhi adopsi dan desain sistem, Beberapa faktor lingkungan eksternal adalah peningkatan biaya tenaga kerja atau sumber daya yang lain, persaingan dan perusahaan lain, dan perubahan regulasi pemerintah (Undang-undang). Secara umum faktor-faktor lingkungan eksternal ini dapat dianggap sebagai batasan-batasan lingkungan. Namun pada saat yang sama, lingkungan juga menyediakan beberapa kesempatan kepada organisasi, seperti teknologi baru, sumber modal baru, pengembangan proses produksi baru, memaksa kompetitor untuk keluar, program-program baru pemerintah yang dapat meningkatkan permintaan produk-produk tertentu.
Faktor institusional adalah faktor internal organisasi yang mempengaruhi proses adopsi dan desain sistem informasi. Faktor ini mencakup tata nilai (value), norma, dan hal-hal penting yang dapat membentuk strategi penting dalam organisasi. Sebagai contoh adalah manajemen puncak dapat memutuskan bahwa perusahaan perlu menerapkan sistem kontrol yang lebih ketat terhadap proses persediaan, dan oleh sebab itu memutuskan untuk membangun sistem informasi persediaan (inventory information systems). Sistem itu kemudian diadopsi, dikembangkan, dan dioperasikan hanya untuk keperluan internal dan alasan-alasan kelembagaan
Description: http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4442/Hub%20SIdg%20Orgn_files/image001.gif

2.5.Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam Organisasi, diantaranya sebagai berikut.

a)   Minimize risk
Setiap Organisasi memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidak pastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
b)      Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya – biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
c)      Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
d)     Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi. Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
Ø  Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
Ø  Mendukung pengambilan keputusan manajemen dan
Ø  Mendukung persaingan keuntungan strategis.
Description: http://blog.mitra-tek.com/wp-content/uploads/2014/12/TEKNOLOGI-KOMUNIKASI-DALAM-ORGANISASI.png
Gambar : Sistem Informasi Manajemen Organisasi

2.6.Peranan Sim Dalam Kegiatan Manajemen Organisasi
Ø  Aplikasi SIM dikembangkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi setiap unit pada semua tingkatan kegiatan manajemen.
Ø  Informasi yang dibutuhkan tergantung pada jenis pembuatan keputusan yang mempunyai perbedaan tingkatan kegiatan manajemen.
Ø  Pada kegiatan manajemen, dimana manajer akan melakukan 3 macam proses dalam memanfaatkan sumberdaya ( manusia, material, modal dan informasi ) yaitu planning, controling, pengambilan keputusan.



Maka SIM dalam kegiatan manajemen yang baik tentu juga harus mampu memberikan dukungan pada :
ü   Proses Perencanaan
ü   Proses Pengendalian dan
ü   Proses Pengambilan Keputusan
 Dukungan Sim Pada Proses Perencanaan Adalah
v  Rencana merupakan suatu arah tindakan yang ditetapkan lebih dulu, merupakan penggabungan tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan
v  Suatu organisasi pada tiap tingkatan mempunyai rencana yang berbeda, SIM yang dikembangkan mampu mendukung setiap kebutuhan itu
v  Sistem Informasi Manajemen yang dikembangkan harus mampu mendukung setiap kebutuhan tersebut. Proses perencanaan akan memerlukan suatu model perencanaan, data, masukan, dan manipulasi model untuk menghasilkan keluaran berupa suatu rencana.
Dukungan SIM pada Proses Perencanaan
Kebutuhan
Dukungan Sistem Informasi
Model Perencanaan
Dukungan analitik dalam pengembangan struktur dan persamaan model
Data historis untuk analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan
Suatu penggerak model perencanaan untuk dijalankan pada suatu komputer
Data masukan
Data historis ditambah analisis dan manipulasi data untuk membangkitkan data masukan yang berdasarkan data historis
Manipulasi model
Penggunaan komputer untuk menjalankan suatu model
Manipulasi data lainnya berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian.
Peranan system informasi dalam organisasi adalah Mendukung proses organisasi dan operasional, Mendukung pengambilan keputusan dan Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif.


SARAN

Dengan melihat fenomena yang terjadi SIM lebih banyak diterapakan oleh Organisasi perusahan saja yang lebih dominan,sehingga diharapkan system informasi manajemen dapat dipakai oleh semua oragnisasi baik yang berbadan hokum maupun yang tidak berbadan hokum.















DAFTAR PUSTAKA

Aji Supriyanto, “Pengantar Teknologi Informasi”, Penerbit Salemba-Jakarta, 2005
Rudi Hidayat, dkk, “Teknologi Informasi dan Komunikasi”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar